Bitcoin Makin Populer, Bank Sentral Dunia Meradang, Bikin Tandingan Ini

Bitcoin semakin lama makin populer. Untuk melawannya, bank sentral dunia melakukan perlawanan dengan membuat mata uang digital sendiri atau disebut Central Bank Digital Currencies (CBDC).

CBDC sendiri merupakan mata uang digital yang fungsinya sama seperti uang tunai. Mata uang ini diterbitkan oleh Bank Sentral dan pasokannya bisa dikendalikan oleh bank sentral sehingga bisa meminimalisir dampak negatifnya pada sistem keuangan, mengutip Reuters, Selasa (16/2/2021).

Uang digital ini tidak memiliki resiko seperti uang tradisional yang bisa hilang dak kembali, selain itu juga membuat pemegang uang bisa melakukan transaksi pembayaran secara online.

Keberadaan mata uang digital ini nampaknya karena kekhawatiran bank sentral akan kehilangan kontrol atas sistem pembayaran global gara-gara cryptocurrency.

Artinya akan melemahkan pengawasan bank sentral pada uang yang beredar di masyarakat. Padahal pengendalian uang beredar dan sistem pembayaran merupakan instrumen bank sentral untuk mencapai target makro ekonomi seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun cryptocurrency tidak dikontrol oleh bank sentral atau kelompok tertentu. Cryptocurrency yang tak dikendalikan atau dibiarkan bebas malah akan membawa dampak buruk bagi perekonomian dan bila terjadi masalah di cryptocurrency maka bank sentral tidak bisa mengintervensi. Ancaman itu semakin nyata dengan fenomena pada uang digital saat ini.

Menurut laporan Reuters, CBDC dapat berbentuk token yang disimpan pada perangkat fisik seperti ponsel atau kartu prabayar. Jadi tetap memudahkan pengguna untuk melakukan transfer secara offline.

Selain itu juga dapat disimpan di akun rekening yang dikelola perantara seperti bank. Pihak itu akan membantu otoritas dan berpotensi memberi imbalan uang dengan tingkatan bunga.

Sejauh ini Bank Rakyat Cina yang telah menerbitkan CBDC dengan bentuk yuan digital. Uang tersebut diluncurkan untuk membuat yuan lebih internasional lagi dan memutus ketergantungan akan sistem pembayaran menggunakan dolar.

Uji coba juga sudah dilaksanakan oleh Bank komersial di China. Selain itu menurut laporan sejumlah media, JD.com jadi yang pertama menerima yuan digitalnya pada platform e-commerce.

Sementara itu di wilayah lain belum ada kemajuan berarti soal mata uang digital buatan sendiri. European Central Bank dan Bank of England memang telah meluncurkan konsultasi, namun presiden ECB, Christine Lagarde pernah mengatakan jika euro digital memakan waktu lama untuk dibuatnya.

Bank sentral Jepang dan Federal Reserve Amerika Serikat masih belum melirik mata uang ini. Sedangkan Riksbank Swedia sedang melakukan pengujian untuk e-krona dan Bank of Canada melakukan percepatan pada mata uang digitalnya. (cnbcindonesia.com)

Onlen Biz Id

Website ini adalah situs web non profit, yang ingin membantu mengOnlenkan usaha anda di internet. Siapa saja yang ingin berbagi dan eksis didunia maya bisa hubungi admin. Gratis asal mau belajar. Saya hanya mensetting dan konfigurasi website default blogspot dibawah subdomain Onlen.biz.id, selanjutnya anda bisa edit sendiri sesuai keinginan.

https://Onlen.Biz.Id

Tinggalkan Balasan